1. Melayani Kebutuhan. Orang selalu membuka usaha berdasarkan kebutuhan riil konsumen. Tipsnya adalah kenali kebutuhan konsumen di sekitar anda lewat banyak bertanya dan nguping, lalu jajaki apakah anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga bersaing.
2. Menjual Eceran. Ini cara tradisional untuk membuka usaha dagang atau pertokoan. Anda bisa mendatangi pasar grosir, mencari barang-barang bagus dan murah lalu membawanya ke lokasi yang ramai dikunjungi orang dan menjualnya secara eceran dengan selisih harga tertentu.
3. Menjual Penemuan. Penemuan baru apalagi unik, sangat berpeluang menumbuhkan segmen pasar baru. Misalnya seorang programmer mampu menciptakan sebuah program aplikasi tertentu, jangan ragu untuk mematenkan dan menjualnya. Tipsnya adalah kreatif dan Tidak mudah patah semangat.
4. Duplikasi Usaha. Bagi Anda yang merasa diri anda kurang kreatif dan inovati, tak perlu patah arang. Ide bisnis tidak harus otentik dari Anda. Cukup mengamati usaha-usaha yang sedang trend, lalu membaca peluangnya ke depan, mengukur potensi dan kemudian berani ambil risiko bersaing.
5. Bisnis Pelatihan. Bisnis pelatihan dapat berupa pelatihan alat musik, seni tari, aerobik, tae kwon do, dsb. Tipsnya adalah buka jaringan pergaulan dan kedekatan personal dengan orang-orang yang memiliki keahlian-keahlian khusus tersebut serta memiliki skill yang baik dalam mengelola orang.
6. Bisnis Keagenan. Banyak orang memulai usaha ini berdasarkan hobi atau profesi yang besinggungan langsung dengan bidang tersebut. Misalnya, seorang fotografer mudah sekali bertemu dengan gadis-gadis cantik yang berbakat menjadi model. Maka model agency menjadi pilihan usaha yang sangat prospektif. Atau seorang mantan atlet yang kemudian menjadi agen calon atlet-atlet berpotensi dan berbakat (Talent Scout).
7. Barang Koleksi. Masih sangat sedikit yang peka dan peduli terhadap model bisnis ini. Di luar negeri, bisnis barang-barang koleksi atau lebih tepatnya barang-barang second, sangat diminati. Sejumlah barang yang sering diburu adalah baju artis terkenal, buku laris cetakan pertama, koleksi sepatu, koleksi kartu pos, lukisan, sepeda antik atau barang-barang produk masal yang sudah sangat langka. Memang perlu mode agak besar, namun jika anda bisa memperolehnya, anda bisa menjual di tempat khusus, seperti pelelangan, dan mendapatkan harga yang berlipat-lipat.
8. Membuka Kantor/Konsultan. Bidang ini menjadi favorit para mantan karyawan perusahaan besar atau pegawai lebaga-lembaga pemeritahan. Misalnya anda yang berlatar belakang profesi sebagai bankir, akuntan, ahli pajak, IT, desainer ataupun perwira militer sekalipun.
9. Membeli Waralaba. Anda mempunya Modal Besar, namun tidak ingin direpotkan dengan sebuah usaha yang sama sekali baru, maka beli saja waralaba (franchise).
10. Bisnis DS/MLM. Direct Selling (DS) atau Multi Level Marketing (MLM) sering disebut juga dengan people franchise. Bisnis ini prospektif, meski belum begitu banyak pemintanya. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang bagus, sistem pemasaran yang bagus, pelatihan maupun jenjang karir. Tipsnya adalah kemauan keras, pandai memanfaatkan peluang dan tidak malu ditolak.
11. Membeli Bisnis Prospektif. Banyak bisnis yang prospektif namun terkendala modal dalam perjalanannya. Ini tantangan sekaligus peluang anda. Jika anda punya naluri bisnis tajam, modal besar dan berdasarkan perhitungan bisnis tersebut dapat anda kembangkan menjadi lebih maju lagi, Anda bisa membeli Bisnis tersebut. Konon hasilnya bisa berlipat-lipat. Namun untuk pemula hal ini kurang disarankan. Tipsnya adalah pengalaman bisnis yang kuat.
12. Membeli Bisnis Sekarat. Banyak bisnis sekarat bukan karena tidak ada prospek, namn semata-mata karena manajemen yang amburadul. Bisnis semacam ini bisa anda beli dengan harga relatif murah. Membangun kembali usaha yang nyaris mati butuh kreatifitas dan kemauan luar biasa. Jika anda jeli memetakan prospek ke depannya, maka inilah letak peluang dan potensinya. Tipsnya adalah penguasaan terhadap bidang yang digeluti.
13. Bisnis Bersama. Jika Anda miskin pengalaman usaha, namun punya kemauan kuat berwirausaha, gandeng teman yang bisa dipercaya untuk memuka usaha bersama. Ini berarti kombinasi antara modal dan keahlian. Bermitra dalam bisnis bisa menjadi pilihan manakala salah satu aspek bisnisyang sangat dibutuhkan hanya bisa dipenuhi oleh pihak lain. Selain berbagi keuntungan, juga lebih aman karena berbagi risiko.
Selengkapnya...